putu nadya's cute blog
Selasa, 21 Juni 2016
My Own Quotes
Rabu, 25 Mei 2016
"Melodies"
Whoa, oh
Yeah, yeah
[Verse 1]
I hear melodies in my head
Find little notes in my bed
I've got songs tangled up in my hair
I see piano keys everywhere
My heart is a beating drum
Repeating my favorite song
I hear Beethoven Number Nine
All the time
[Chorus]
And it's kind of like Do-Re-Mi
About as easy as A-B-C
Beautiful like a symphony
I'm talking about you and me here
I hear melodies in my heart
Hear melodies in my head
I was a little off key
Then you Melodyne'd
And I'm better than ever
I hear melodies in my heart
Hear melodies in my head
I had the beat a bit wrong
But I got a new song now
So I put my headphones on
Plug into you, plug into you
Boy you're my favorite song,
Plug into you, plug into you
Whoa, oh, whoa
[Verse 2]
You're so wrong that it makes you right
Keep me wide awake at night,
I can't sleep now I know you're around
I lie listen and singing every sound,
I love it when I hear your voice
Oh, baby, I don't think we really got a choice
Mozart is in the air and I'm right here
[Chorus]
And it's kind of like Do-Re-Mi
About as easy as A-B-C
Beautiful like a symphony
I'm talking about you and me here
I hear melodies in my heart
Hear melodies in my head
I was a little off key
Then you Melodyne'd me
And I'm better than ever
I hear melodies in my head
Hear melodies in my head
I had the beat a bit wrong
But I got a new song now
So I put my headphones on
Plug into you, plug into you
Boy you're my favorite song,
Plug into you, plug into you
Whoa, oh, whoa
[Bridge]
I wake up in the middle of the night,
I can't stop all the melodies that
I hear melodies, baby
I hear melodies all the time
And I'm about to go crazy,
I keep on singing about you
'Cause see, baby, you're my melody,
And I, I hear melodies in my head
I hear melodies in my heart
Hear melodies in my head
I was a little off key
Then you Melodyne'd me
And I'm better than ever
I hear melodies in my heart
Hear melodies in my head
I had the beat a bit wrong
But I got a new song now
[2x]
So I put my headphones on
Plug into you, plug into you
Boy you're my favorite song,
Plug into you, plug into you
Whoa, oh, whoa
Kamis, 19 Mei 2016
This is the time when I had a field trip on Friday (26/2/2016). We need to meet together at 06.30 am. Well, I woke up at 06.00 am and leave my house at 06.15. I was panic because my house was a bit far from the place that we need to meet. I wished there will be no traffic on the road but BOOM! There was traffic three or four times. My father thought that the short road will be closed so he took the long road. I can saw my meeting place but when we want to turn the road for turning was closed. Good thing there’s another turning road nearby. When we arrived at there, it was 06.43 am. I’m lucky that the bus didn’t leave…
It was a long trip at first and
its kind a boring. When we arrived there, we need to use our sandals or crocs
because it was still raining and it will be slippery. We need to bring
everything out because we’re going to need all of the things. So first, we’re
going to put our bags in a very big roof (below it ,ok not the top of it). Then, they will divide the groups.
I’m in group 6 with the leftover students in 5A (which is my class) and 4C. The guider guides us to
a greenhouse and we need to plant red spinach.
Before the guider guides us to
the greenhouse, we need to decorate a shell and label it. Next, we’re going to
the energy house. We saw lots of containers and each of them is very SMELLY
especially the 1ST CONTAINER that we saw. And then, we’re going to
the bee house. The guider explained that there are three types of bees that is the
queen bee, the bee worker, and the bee guardian. Then we’re going to feed the
animals started from the goat and then the rabbits. My favorite part is when
we’ve been challenged to catch a goose. It was SO FUN!
After that we have lunch in the
big roof again and then we need to plant some paddies. When that time we go to
the mud to plant the paddies, IT WAS SO YUCKY! I’m afraid that there will some
earthworms climbing my knees… but longer and longer I’m getting used of it
except some my friends, and they even scream. Next, we need to plow the land with a
buffalo. Too bad I didn’t get a turn because the buffalo was pregnant and I
don’t even dare to do it. Then, we took a bath and getting ready to leave, but
before that we need to take a picture! Everyone, smile!!!

When we go home, we watched
Minions. When we were in the middle part, we’re almost arrive at school. When
we arrived at school, few of my friends and I visited our class. The class was
so clean. One of my friend said that she wished that our class never ends
because it was incredibly fun at 5A.
Well that's the only thing that I wanna write. So, see ya on my next post!
Jumat, 29 April 2016
Isi Pembukaan UUD 1945
Republik Indonesia
Pembukaan UUD 1945
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Selasa, 26 April 2016
Puisi untuk Kartini
Oh Kartini
Rupamu sangat cantik
seperti pengabdianmu
Kau telah membawa kebebasan
kepada seluruh perempuan di Indonesia
Sekarang
Kau telah dikenali sebagai pahlawan nasional Indonesia
Banyak sekali yang kagum kepadamu
karena pengabdian yang telah kaulakukan
Terima kasih Kartini
Atas pengabdian yang telah kau lakukan
Pengabdianmu akan diabadikan
oleh semua orang
SELAMAT HARI RAYA KARTINI
Rabu, 20 April 2016

Kartini
Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini[1] adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa.[2] Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupatiJepara segera setelah Kartini lahir.[2] Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama.[2] Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.[2] Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hinggaHamengkubuwana VI. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istanaKerajaan Majapahit.[2] Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja.[2]
Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[3], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura.[2] Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya.[2] Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerimaleestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar danSurat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner,Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.
Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.
Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.
Rabu, 06 April 2016
Fisherman's Day
|
| 29 June is St Peter and St Paul's Day. They were two of the twelve Apostles in the Christian religion. St Peter is the patron saint of fishermen because he was a Galilean fisherman by profession He was chosen by Jesus Christ as one of his twelve apostles. St. Paul is the author of 3 of the 27 books of the bible, and he's the hero of another, Acts of the Apostles. He was born in Tarsus, located in present-day eastern Turkey. He was a tentmaker by profession and was a Roman citizen. Feast of St. Peter and St. Paul Traditions, Customs and Activities England: Nearest Sunday to St Peter’s Day (June). Blessing of the Sea and Fisheries at Folkstone, Kent, England. The service is led by the vicar of St Peter’s Church (the Seafarers’ Church). In Cornwall, on 28 June (St Peter’s Eve). Church towers in fishing villages were illuminated and bonfires, tar barrels and fireworks lit in celebration. Scotland: Fires were lit in memory of St Peter. Fishermen in the Hebrides used to set sail today, regardless of the weather, as it was felt that the saint protected them. |
Langganan:
Komentar (Atom)